Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Komunitas Sang Musafir

Entri yang Diunggulkan

PERSEPSI SUSAHNYA JADI PEREMPUAN DI DUNIA YANG IDEAL DAN BUDAYA PATRIARKI II Tinta Peradaban

  Oleh : Dude Ada banyak forum intelektual yang membahas mengenai tentang perempuan tak jarang dan tak sedikit orang memberikan cara pandang-nya yang khas dengan didasarkan pengalaman, agama, budaya, data, fakta yang ada, dan lain sebagainya. Sebagian perempuan meneriakan kata emansipasi wanita dan biasanya orang demikian memiliki background pendidikan, lingkungan yang mendukung serta letak geografinya didaerah perkotaan. Bukan tanpa alasan teriakan emansipasi wanita dilakukan melainkan sebuah keadilan yang seharusnya didapatkan oleh seorang wanita telah dihilangkan, merasa terkekang, tidak punya ruang, times yang sempit,dan lain sebagainya. Kesetaraan    antara    laki-laki    dan    perempuan    dalam    berbagai    dimensi kehidupan adalah impian   perempuan. Perempuan ialah hak. Perempuan memiliki hak   untuk   melakukan juga apa   yang   dilakukan   laki-laki.   Perempuan   adalah sebuah     kebebasan     yang     selalu     diperjuangkan      karena     dianggap     masih te

SATU PERSATU SKILL ANGGOTA KOMUNITAS SANG MUSAFIR BERMUNCULAN “SHOW ORTOM SENI BELA DIRI TAPAK SUCI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO DALAM RANGKA MASTAMARU TAHUN 2022”

  Gambar. Gunawan,Priti, Lalan Rifaldan Komunitas yang memiliki pola perkaderan tentu tidak akan sia-sia memberikan apa yang dibutuhkan oleh kadernya. Sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi Komunitas Sang Musafir ketika beberapa orang anggota Komunitasnya memberikan satu nilai yang tinggi yakni kesempatannya untuk ikut andil dalam “Show Ortom Seni Bela Diri Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Ponorogo dalam rangka mastamaru tahun 2022 . Apalagi mahasiswa yang dari Sulawesi atau penulis sebut sebagai “Ayam Jantan dari timur” merupakan suatu nilai yang tak terdefinitif bagi lembaganya. Satu persatu kader-kader Komunitas yang mengikuti kegiatan ukm kampus telah memberikan cara pandang baik bagi lembaganya. Anggota Komunitas bernama Prity, Gunawan, Lalan Rifaldan adalah beberapa orang yang ikut andil dalam kegiatan tersebut. Usia yang belum cukup lama dalam lembaga tetapi sudah berani untuk mengikuti kegaitarn-kegaitan diluar dari lembaganya sendiri. Kegiatan Mastamaru yang dilaksana

MUSAFIR ANGKAT BENDERA DALAM KEGIATAN REUNI

Gambar Rapat Besar Komunitas Sang Musafir Dalam suatu kegatan tahunan yang melibatkan semua kalangan, baik pemuda, orang tua, pemerintahan maupun para kontingen yang berasal dari seluruh penjuru tentu suatu hal yang menjadi catatan positif bagi suatu daerah yang mengadakan kegiatan tersebut. Tapi tidak menutup kemungkinan kegiatan tersebut akan mengalami polemic antara satu dengan yang lainnya. Misalnya angkat bendera (cabut bendera), angkat bendera (cabut bendera) merupakan suatu istilah yang di lakukan oleh suatu kontingen dalam mengikuti kegitan karena merasa sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang di sepakati atau merasa di rugikan   dalam suatu kegiatan. Dalam suatu kegiatan tidak banyak kita dengarkan bahwa ada salah satu kontingen yang angkat bendera (cabut bendera) karena alasan-alasan tertentu. Pada kesempatan akan mengulas salah satu perkumpulan yaitu Komunitas Sang Musafir angkat bendera dalam suatu kegiatan tahunan. Dalam suatu momen evaluasi komunitas Sang Musafir m