Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Entri yang Diunggulkan

PERSEPSI SUSAHNYA JADI PEREMPUAN DI DUNIA YANG IDEAL DAN BUDAYA PATRIARKI II Tinta Peradaban

  Oleh : Dude Ada banyak forum intelektual yang membahas mengenai tentang perempuan tak jarang dan tak sedikit orang memberikan cara pandang-nya yang khas dengan didasarkan pengalaman, agama, budaya, data, fakta yang ada, dan lain sebagainya. Sebagian perempuan meneriakan kata emansipasi wanita dan biasanya orang demikian memiliki background pendidikan, lingkungan yang mendukung serta letak geografinya didaerah perkotaan. Bukan tanpa alasan teriakan emansipasi wanita dilakukan melainkan sebuah keadilan yang seharusnya didapatkan oleh seorang wanita telah dihilangkan, merasa terkekang, tidak punya ruang, times yang sempit,dan lain sebagainya. Kesetaraan    antara    laki-laki    dan    perempuan    dalam    berbagai    dimensi kehidupan adalah impian   perempuan. Perempuan ialah hak. Perempuan memiliki hak   untuk   melakukan juga apa   yang   dilakukan   laki-laki.   Perempuan   adalah sebuah     kebebasan     yang     selalu     diperjuangkan      karena     dianggap     masih te

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Seluruh India Membengkak Sejak Penguncian Virus Corona

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Seluruh India Membengkak Sejak Penguncian Virus Corona Komisi Nasional untuk Perempuan (NCW), yang menerima pengaduan kekerasan dalam rumah tangga dari seluruh negeri, telah mencatat peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam kekerasan berbasis gender selama periode penguncian virus corona nasional. Total pengaduan perempuan meningkat dari 116 pada minggu pertama Maret (2-8 Maret), menjadi 257 pada minggu terakhir (23 Maret-1 April). “Kasus KDRT meningkat dua kali lipat dari sebelum lockdown. Kasus kekerasan dalam rumah tangga tinggi di Uttar Pradesh, Bihar, Haryana dan Punjab,” kata kepala NCW Rekha Sharma. Dia mengatakan alasan utama munculnya kekerasan dalam rumah tangga adalah bahwa laki-laki berada di rumah dan mereka melampiaskan rasa frustrasi mereka pada perempuan dan mereka menolak untuk berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga. Wanita juga dikurung di dalam empat dinding rumah dan mereka tidak bisa berbagi kesedihan dengan siapa pun