SEBAGIAN AKTIVITAS MASYARAKAT DESA SAINOA INDAH-KONKEP TERHAMBAT AKIBAT BANJIR DARI PASANG-SURUT AIR LAUT II Tinta Peradaban
![]() |
Banjir Air Laur RT 2 Desa Sainoa Indah |
Jum’at 24/02/202 Desa Sainoa Indah yang merupakan pecahan dari Desa Nambo Jaya yang bertepatan di Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara mengalami banjir. Hal ini diakibatkan oleh air laut yang kembali pasang. Tutur Derna (Guru SD N 4 Wawonii Tenggara).
Akan berbeda cerita pada umumnya jika banjir
diakibatkan oleh air hujan yang jatuh dari langit. Air akan menggenang selama
tidak ada pembuangan (Drainase), dan tentu selama itu pula dan air hujan terus
jatuh maka tinggi air akan terus naik hingga air hujan itu sendiri mereda.
Banjir yang diakibatkan oleh pasangnya air laut juga
akan mengalami keadaan yang sama yakni terhambatnya masyarakat dalam beraktivitas.
Tetapi yang dirasakan oleh Sebagian Masyarakat Desa Sainoa Indah ini juga agak
sedikit berbeda. Air laut yang sampai pada tempat warga tidak seperti keadaan
Tsunami yang mana air laut naik secara tiba-tiba. Banjir yang diakibatkan oleh air
laut ini hingga kedarat melalui sela-sela dibawah tanah.
Menurut masyarakat setempat keadaan seperti ini bukan
hanya satu dua kali terjadi, melainkan ketika air laut lepas surut akan kembali
seperti semula. Hal yang menjadi Ganjil adalah tidak setiap pasang air laut
akan mengalami keadaan demikian. Ada waktu-waktu tertentu bahkan tinggi air laut
kira-kira diatas betis. Ucap Dude (Masyarakat Setempat)
Sebagian masyarakat di Desa Sainoa Indah tepatnya di RT
2 (yang mengalami banjir) telah terbiasa dengan keadaan seperti itu. mereka menyampaikan
hal ini sudah menjadi hukum alam yang memang sudah di atur oleh yang maha
kuasa. Dan banjir yang diakibatkan oleh pasangnya air laut tidak akan lama seperti
itu dan akan kembali kering ketika air laut mulai surut.
Konon luasnya Desa ini yang berada di dekat pesisir
yang sekarang sudah dibuatkan rumah adalah hasil dari upaya pemerintah setempat
untuk memperluas dengan proses menimbun yang sebelumnya masih air laut. Jadi tidak
heran jika keadaan seperti ini terjadi di daerah-daerah yang sebelumnya hasil
dari timbunan. Keadaan itu tidak sampai merugikan masyarakat diwilayah material.
Pemerintah desa dan masyarakat juga telah berupaya dengan
dibuatkannya tanggul sebagai usaha untuk menahan air laut disaat pasang. Dengan
demikian air laut yang semestinya naik hingga ketempat warga menjadi
terminimalisir.
Comments
Post a Comment