SATU PERSATU SKILL ANGGOTA KOMUNITAS SANG MUSAFIR BERMUNCULAN “SHOW ORTOM SENI BELA DIRI TAPAK SUCI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO DALAM RANGKA MASTAMARU TAHUN 2022”
![]() |
Gambar. Gunawan,Priti, Lalan Rifaldan |
Komunitas yang memiliki pola perkaderan tentu tidak
akan sia-sia memberikan apa yang dibutuhkan oleh kadernya. Sebuah kebahagiaan
dan kebanggaan bagi Komunitas Sang Musafir ketika beberapa orang anggota
Komunitasnya memberikan satu nilai yang tinggi yakni kesempatannya untuk ikut
andil dalam “Show Ortom Seni Bela Diri Tapak Suci Universitas Muhammadiyah
Ponorogo dalam rangka mastamaru tahun 2022.
Apalagi mahasiswa yang dari Sulawesi atau penulis
sebut sebagai “Ayam Jantan dari timur” merupakan suatu nilai yang tak
terdefinitif bagi lembaganya. Satu persatu kader-kader Komunitas yang mengikuti
kegiatan ukm kampus telah memberikan cara pandang baik bagi lembaganya.
Anggota Komunitas bernama Prity, Gunawan, Lalan Rifaldan
adalah beberapa orang yang ikut andil dalam kegiatan tersebut. Usia yang belum
cukup lama dalam lembaga tetapi sudah berani untuk mengikuti kegaitarn-kegaitan
diluar dari lembaganya sendiri.
Kegiatan Mastamaru yang dilaksanakan di Umpo menjadi
suatu catatan sejarah bagi para anggota Komunitas yang ikut dalam pelaksanaan
pengenalan orwama dengan di rangkaikan dengan pertunjukan seni bela diri Tapak
Suci.
Suatu hal yang perlu di apresiai karen bukan suatu hal yang mudah dengan usia yang masih mudah sudah tampil dalam pertunjukan seni bela diri.
“aku merasa gugup disaat tampil, tapi dengan rasa kepercayaan dan ketekunan yang ditanamkan sebelumnya sehingga saya bisa selesaikan dengan baik.” Kata Priti!.
Begitu juga dengan yang disampaikan oleh Gunawan bahwa :
“kalau bicara masalah grogi tentu ada tapi itu semua dikalahkan dengan rasa optimis untuk tampil menjadi diri sendiri.”
Hal yang juga di sampaikan oleh Lalan Rifaldan bahwa :
“tidak menutup kemungkinan di dalam setiap penampilan yah tentu keindahan akan menjadi baik untuk diri sendiri ketika ada rasa grogi karen itu awal mula kualitas untuk selalu meng-upgrade diri sendiri.
Sebagai orang yang muda dalam suatu lembaga tentu menjadi
kekuatan yang besar juga dalam diri karena kita bisa belajar lebih awal sebelum
waktu usai. Gunawan menyampaikan :
“ketika diberikan kesempatan untuk tampil maka saya
sebagai orang yang muda dan ingin belajar lebih jauh lagi maka saya tidak
menyia-nyiakan kesempatan sebagai awal mula meniti jejak di dunia persilatan”
Begitu juga denga priti yang disampaikan bahwa :
“kalau pernampilan saya sudah memiliki niat yang besar untuk berada didepan. Karena saya yakin bahwa saya sebagai orang yang menuntut ilmu tidak akan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan”
Sebagai orang yang sudah cukup lama di UKM tentu secara jejak dan pengalaman lumayan cukup untuk bisa mengarahkan kader-kader baru sebagai generasi dan juga proses pelatihan untuk setiap individu. Hal ini disampaikan oleh La Aslim Sebagai Aggota Komunitas Sang Musafir sekaligus sebagai pelatih (kader dasar) bahwa :
“saya sebagai orang yang lebih dulu tentu memberikan fasilitas yang ada selama mereka memiliki keinginan yang cukup untuk meng-upgrade dirinya, bebas buat mereka untuk mengekspesikan dirinya di UKM. Dengan harapan agar semua bisa menjadi generasi yang bermanfaat untuk umat dan terlebih lagi mereka bisa menjaga dirinya masing-masing.”
Olehnya banyak kebermanfaatan yang bisa diraih ketika
mengikuti kegiatan-kegaitan UKM kampus, yang bisa diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari baik itu untuk diri sendiri maupun juga orang lain.
Comments
Post a Comment