Skip to main content

Entri yang Diunggulkan

PERSEPSI SUSAHNYA JADI PEREMPUAN DI DUNIA YANG IDEAL DAN BUDAYA PATRIARKI II Tinta Peradaban

  Oleh : Dude Ada banyak forum intelektual yang membahas mengenai tentang perempuan tak jarang dan tak sedikit orang memberikan cara pandang-nya yang khas dengan didasarkan pengalaman, agama, budaya, data, fakta yang ada, dan lain sebagainya. Sebagian perempuan meneriakan kata emansipasi wanita dan biasanya orang demikian memiliki background pendidikan, lingkungan yang mendukung serta letak geografinya didaerah perkotaan. Bukan tanpa alasan teriakan emansipasi wanita dilakukan melainkan sebuah keadilan yang seharusnya didapatkan oleh seorang wanita telah dihilangkan, merasa terkekang, tidak punya ruang, times yang sempit,dan lain sebagainya. Kesetaraan    antara    laki-laki    dan    perempuan    dalam    berbagai    dimensi kehidupan adalah impian   perempuan. Perempuan ialah hak. Perempuan memiliki hak   untuk   melakukan juga apa   yang   dilakukan   laki-laki.   Perempuan   adalah sebuah     kebebasan     yang     selalu     diperjuangkan      karena     dianggap     masih te

MUSAFIR ANGKAT BENDERA DALAM KEGIATAN REUNI


Gambar Rapat Besar Komunitas Sang Musafir


Dalam suatu kegatan tahunan yang melibatkan semua kalangan, baik pemuda, orang tua, pemerintahan maupun para kontingen yang berasal dari seluruh penjuru tentu suatu hal yang menjadi catatan positif bagi suatu daerah yang mengadakan kegiatan tersebut. Tapi tidak menutup kemungkinan kegiatan tersebut akan mengalami polemic antara satu dengan yang lainnya. Misalnya angkat bendera (cabut bendera), angkat bendera (cabut bendera) merupakan suatu istilah yang di lakukan oleh suatu kontingen dalam mengikuti kegitan karena merasa sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang di sepakati atau merasa di rugikan  dalam suatu kegiatan.

Dalam suatu kegiatan tidak banyak kita dengarkan bahwa ada salah satu kontingen yang angkat bendera (cabut bendera) karena alasan-alasan tertentu. Pada kesempatan akan mengulas salah satu perkumpulan yaitu Komunitas Sang Musafir angkat bendera dalam suatu kegiatan tahunan.

Dalam suatu momen evaluasi komunitas Sang Musafir membahas perihal asbabu nuzul dari pencabutan bendera. Dari evaluasi tersebut ketua Bernama Adrianto memimpin rapat evaluasi. Satu pertanyaan yang muncul adalah sebagai berikut :

Kenapa Musafir angkat bendera di acara reuni?

Dalam satu kesempatan seorang pengurus dari kaum hawa bernama Sulastri Ningsih memberikan tanggapannya, berhubung beliau juga ikut serta dalam kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa : “Komunitas itu angkat bendera bukan karena tanpa sebab, melainkan karena pertama : sifat internal yang kurang kompak. Masa di acara pembukaan baru mau datang itu pun juga Sebagian. Kedua : jadwal yang di berikan panitia boomerang, tidak di tempel. Ketiga : miss komunikasi bahkan sulitnya panitia untuk di hubungi dalam hal ini menanyakan jadwal kegiatan, mereka tidak ada di secret”.

Hal tersebut juga di sampaikan oleh Aris Adi Saputera yang juga ikut serta dalam kegiatan reuni ia menyampaikan bahwa :

“kita angkat bendera itu karena merasa sudah tidak masuk akal dengan kebijakan panitai misalnya masalah waktu. Ketika kita datang terlambat hanya beberapa menit saja didiskualifikasi sedangkan ada kontingen yang terlambat bahkan hampir stengah jam panitia biasa-biasa saja, kemudian masalah jadwal pertandingan, tiba-tiba musafir dinyatakan TKO. Ini kan menjadi aneh dan kurang masuk akal.

Tentu dengan kondisi dan suasana yang sama akan memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam melihat polemik tersebut apalagi dalam kegiatan tersebut juga Sebagian ada yang menjadi panitia. Seorang senior sekaligus Dewan  yaitu La Harjono, S.E memberikan tanggapannya perihal tersebut. Beilau menyampaikan :

“saya lebih condong yang turun untuk ikut reuni kemarin. Langkah pertama kita sudah salah. Bukan kesalahan panitia semua karena saya juga panitia walaupun panitia bebas. Justru kekompakan kita yang kurang membuat kita seperti ini. Dari Bau-Bau sudah jarang ngumpul, tiba di Batuatas juga seperti itu.”

“kita ini selalu mengharapkan senior-senior untuk mendampingin kita. Kalau begini terus kapan kita bisa.” Tambahnya !

Hal ini juga di sampaikan oleh Cahyani. Ia menyampaikan : “benar apa yang di sampaikan kak jon. Apa yang di rencanakan di Ponorogo tidak sesuai dengan ekspektasi kita saat tiba di kampung. Semua sibuk dengan urusan masing-masing. Di Batuatas juga seperti itu, kita mau kumpul ketika kegiatan sudah mau mulai. Ketika di Ponorogo baru mau kumpul lagi. Kok bisa begitu

Hal ini juga di sampaikan oleh Jufendri, S.E. Beliau menyampaikan bahwa :

yang saya ingin sampaikan pertama adalah masalah di Internal Musafir ini. Kita ini aneh ketika di Ponorogo kekompakannya luas biasa tetapi ketika sudah pulang di kampung semua sudah pisah-pisah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sebenarnya teman-teman musafir ini belum punya jiwa berorganisasi. Bagaimana mungkin ketika mau latihan voli,vocal group dan kegitan -kegiatan lain selalu tidak cukup. Dan lebih parahnya komunikasinya tidak ada. Ini adalah catatan yang perlu di perbaiki. Padahal kita punya visi-misi yang jelas. Kita sudah bahas masalah secret untuk pulang nanti tapi tidak di tempati. Bahkan di Batuatas pun tidak latihan bagaimana mau menang. Memang benar panitia salah juga tapi tidak bisa disalahkan seutuhnya.”

Harapan yang di miliki oleh semua orang dalam lingkup perkumpulan itu pasti ada. Dan sebuah keberhasilan yang dimiliki oleh perkumpulan itu adalah bertambahnya kader terus menerus. Tapi tidak menutup kemungkinan juga gang namanya perkumpulan tentu tidak akan terlepas dari namanya dinamika, dan itu adalah bagian dari tantangan yang merupakan cikal bakal untuk kekuatan perkumpulan itu ketika di hadapi dengan solusi yang matang. Bahkan naik turunya reputasi pasti ada. Hal ini di sampaikan oleh Indra, Ia menyampaikan bahwa :

“saya dengar dulu sejarah musafir sangat yang namanya masalah kekompakan itu sangat kuat,sangat di junjung. Tapi kenapa semakin bertambahnya kuantitas ini kekompakan itu semakin hilang. Ada apa ini?. Dalam satu kesempatan saat waktu berbuka puasa ada agenda yang dilaksanakan oleh Pembina. Pembina telah menyiapkan makanan untuk kader-kadernya malah Sebagian yang datang. Padalah beliau adalah ayahanda kita, sejauh ini beliau masih pedulikan kita. Saya kalau ketua yang panggil mungkin akan mempertimbangkan terlebih dahulu tapi ini orang yang sudah kita anggap orang tua malah rasa penghormatan kita sama beliau tidak ada. Dari banyaknya masalah-masalah tersebuh saya lebih kasihan dengan teman kita cahya. Ia rela tidak lebaran dan berkumpul bersama keluarganya demi kemaslahatan komunitas ini. Kenapa kita tidak bisa melihat dan membaca itu. jadi berpikirlah kedepannya jika ada tanggung jawab seperti ini.”


Gambar 2. Pembina Komuntas Sang Musafir

Polemic-polemik yang ada jika di sikapi dengan kepala dingin maka tidak akan ada perpecahan dan pertentangan yang melekat pada komunitas. Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Tidak mungkin terjadi masalah kalau bukan ada yang memicunya. Dalam kesempatannya setelah semua telah berbicara dengan memberikan tanggapannya. Ketua mempersilahkan Pembina untuk berbicara :

Pembina menyampakan bahwa ada beberapa catatan yang perlu di pahami dan di sikapi dengan baik yaitu

Pertama : “punya ilmu tapi kurang adab. Perlu di ketahui kenapa ulama-ulama dulu belajar adab begitu lama dari pada ilmu? Karena itu menjadi hal urgent dalam diri kita. Kita ini banyak ilmu tapi justru dengan itu semua kita tidak pernah menghargai diri kita sebagai orang berilmu. Wajar jika kekompakan kita  ini tidak ada dalam jiwa komunitas. Melakukan sesuatu harus dengan terpaksa”

“sesuatu yang dilakukan dengan terpaksa itu akan memiliki nilai yang tidak bagus,hasilnya akan tidak bagus.” Tambahnya!!

Kedua : kita tidak mengerti konsep jasmerah. Kita terlalu terlena dengan dunia kita sendiri sehingga lupa bagaimana cara menghargai senior kita. Padahal mereka yang membimbing kita, mendidik, mengarahkan kita kejalan yang baik. Saya mengerti dan paham bahwa kalian memiliki tugas masing-masing tapi minimal tidak sisipkan waktu untuk berkunjung. Saya tidak butuh uang untuk di berikan tapi silaturahmi itulah yang perlu di tanamkan di komunitas ini.

Ketiga : Rasa untuk memiliki di komunitas ini minim sekali bahkan belum ada. Perlu pembinaan lagi. saya tidak tau apakah saya yang kurang, ketua 2D atau memang malaikat saja yang belum memberikan peringatan bagi kita”.

Ke-empat : kedekatan kita dengan Tuhan masih kurang. “yang perlu kita jaga dari semua itu adalah hubungan kita dengan Allah. Bagaimana mau baik dengan ciptaan kalau sama yang menciptakan saja sudah lupa. Ingat yah Tuhan tidak lihat hasilmu tapi melihat prosesmu”. Tambahnya!!

Ke-lima : “kendala dari panitia juga tapi pondasi kita yang kurang kuat. Hal itu di sebut non teknis”

 yang mahal itu bukan uang tapi komitmen. Para penguasa sana kalau bukan komitmen yang di pegang pasti sudah bubar kalau bukan kesetiaan yang di pegang pasti tidak akan merdeka negara ini”. Tambahnya!!

Tentu hal demikian adalah suatu catatan yang perlu di pegang bahkan harus di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jiwa konsisten dan komitmen adalah dua hal yang perlu di tanamkan dalam pribadi. Sehingga angin sebesar apapun tidak akan tergoyahkan dengan kekuatan itu.

Dengan berakhirnya apa yang di sampaikan oleh pembina maka berakhirlah forum evaluasi yang di tutup dengan istighfar sebanyak 3x dan do’a kafaratul majelis.

Astaghfirullahal adzim

 Astaghfirullahal adzim

Astaghfirullahal adzim

‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGH-FIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ 

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabatakatuh

 

 

Comments

Popular posts from this blog

SARJANA BERJIWA IBLIS ?

Oleh : Dude Sahabat yang memiliki cahaya akal sehat. Apa yang anda fikirkan tentang judul diatas? Apakah anda sudah ada bayangan dengan uraian dari tema diatas? Apakah anda penasaran dengan kalimat di atas? Apakah anda bertanya-tanya akan diarahkan kemana kalimat diatas? ataukah anda bertanya tentang hubungan antara sarjana dan iblis?,Dalam kesempatan ini penulis akan lebih jauh lagi mengajak para pembaca untuk memahami eksistensi sarjana. Tapi Sebelum diuraikan lebih jauh lagi, penulis selalu mengingatkan agar Cahaya akalnya selalu di aktifkan biar tidak baper apalagi sensitive,, “Seluk beluk status sarjana” Sarjana adalah orang yang telah menyelesaikan studi Pendidikan-nya level strata satu(S1). Atau singkatnya adalah sarjana adalah mantan mahasiswa. Sebelum kearah sarjana kita mesti kenal dan harus paham lebih dalam tentang mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa adalah orang yang menempuh pendidikannya di perguruan tinggi, atau singkatnya penulis menyebutnya mahasiswa adalah “kakak

JANGAN KELIRU TENTANG ADAB DAN AKHLAK

Gambar. Adab murid terhadap Guru Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kalimat adab dan akhlak. ada juga kata lain  yang sering di lontarkan oleh orang-orang misalnya kata moral, tata krama, sopan santun, etika. Kalimat itu paling seing di dengar di kalangan akademisi, komunitas dan di kalangan masyarakat. Tapi pertanyaan standarnya adalah apakah pengertian dari kata diatas?, sudah benarkah menempatkan kata diatas buat orang lain?, seperti apa ukuran standar hingga di sebut kata diatas?, atau hanya sekedar memakai saja kata diatas untuk terlihat sempurna ketika berbecara di depan public?. Pada kesempatan ini penulis akan sharing tentang materi di atas berdasarkan paparan dari Ust. Dr. Bambang Wahrudin, M.Pd dalam suatu kajian yang di laksankan oleh Komunitas Sang Musafir sekaligus di moderatori oleh seorang kader tulen Bernama Ariani. Gambar 2. Penjelasan Adab, Akhlak, Etika, Sopan Santu, Moralitas, Adat Istiadat Dalam kesempatannya sebelum memberikan lebih jauh tentang ma

KETEBALAN ISI AMPLOP MENJADI PORTAL DUDUK DI KURSI PEMERINTAHAN?! CERDAS, CERMAT DAN TEPAT MASYARAKAT MEMILIH DAN MEMILAH KETEBALAN ISI AMPLOP DIPESTA DEMOKRASI TAHUN 2024 II Tinta Peradaban

Penulis Dude Pesta demokrasi adalah sebuah kompetisi yang dilakukan oleh para individu yang ingin maju di kursi pemerintahan. Sebuah usaha yang cukup serius untuk maju kedalam kursi pemerintahan, banyak para calon melakukan sebuah upaya demi terwujudnya keinginannya tanpa berpikir panjang lebar kedepannya. Tulisan ini tidak cukup hanya dibaca. Perlu dikaji kata-katanya, diserap hikmahnya. Digali kekuatan tersembunyi-nya. Gunakan cahaya akal-nya untuk meledakan dan kebaharuan serta kemajuan masa depan bangsa. Saat membaca, hubungkan dengan wawasan dan pengalaman anda, hasilkan gagasan baru dan cemerlang, bangunkan jiwanya, gugah obsesinya. selamat membaca. Ada banyak kisah dan cerita lucu dengan tingkah laku para calon demi terealisasinya Hasrat yang menggebu di kursi pemerintahan. Tak urung, barang dagangan mereka pun digadaikan demi menyokong dana mereka. Meskipun kemudian semuanya berhasil, berhasil dalam arti sesunggunya, serta berhasil dalam arti sukses membuat mereka stress