Gambar. Adab murid terhadap Guru |
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kalimat adab dan akhlak. ada juga
kata lain yang sering di lontarkan oleh orang-orang
misalnya kata moral, tata krama, sopan santun, etika. Kalimat itu paling seing
di dengar di kalangan akademisi, komunitas dan di kalangan masyarakat. Tapi pertanyaan
standarnya adalah apakah pengertian dari kata diatas?, sudah benarkah
menempatkan kata diatas buat orang lain?, seperti apa ukuran standar hingga di
sebut kata diatas?, atau hanya sekedar memakai saja kata diatas untuk terlihat
sempurna ketika berbecara di depan public?. Pada kesempatan ini penulis akan sharing
tentang materi di atas berdasarkan paparan dari Ust. Dr. Bambang Wahrudin,
M.Pd dalam suatu kajian yang di laksankan oleh Komunitas Sang Musafir
sekaligus di moderatori oleh seorang kader tulen Bernama Ariani.
Gambar 2. Penjelasan Adab, Akhlak, Etika, Sopan Santu, Moralitas, Adat Istiadat |
Dalam
kesempatannya sebelum memberikan lebih jauh tentang materi adab dan akhlak
beliau memulai kajian tersebut dengan memberikan pertanyaan kepada peserta. Menurut
teman- teman apakah adab dan akhlak itu sama? Semua menjawab tidak. Apa perbedaan
dari kedua kata itu? Silahkan teman-teman berpendapat untuk saling bertukar
pikiran dalam majelis ini,Ucap beliau kepada para peserta yang hadir. Seorang
peserta laki-laki mengacungkan tangannya dan menjawab “perbedaan antara adab
dan akhlak adalah jika adab itu suatu nilai kemuliaan yang di dapatkan melalui
proses Pendidikan makanya ada namanya peradaban Mesopotamia, peradaban Yunani dan
lain sebagainya. Sedangkakan akhlak adalah nilai kemuliaan yang di dapatkan
melalui proses ibadah. Adab itu bisa dimiliki oleh semua orang termaksud non
muslim sekalipun. mereka punya adab tapi belum tentu punya akhlak yang
dilandasi dengan keimanan. Orang non muslim mereka beradab tapi tidak punya
iman misalnya antri, jujur, disiplin, dan lain sebagaimya.
Pemateri
melanjutkan setelah seusai peserta memberikan pendapatnya mengenai perbedaan
kedua kata tersebut. Kalau tadi yang di sebutkan perbedaannya maka saya akan
memberikan persamaan antara adab dan akhlak. persamaan dari kedua kata tersebut
yaitu : Sama-sama merupakan perilaku yang dilakukan oleh manusia. Sebelum
lanjut lebih jauh lagi ada satu kata yang sering di sebutkan dalam kehidupan
sehari-hari yang hampir sama maknannya dengan adab dan akhlak yaitu moral,
etika, tata krama, sopan santun. Semua kata itu harus bisa di pahami dengan jelas
makna serta perbedaannya.
1.
Moral. Moral itu sendiri ada satu hal yang
harus di pahami secara bersama-sama yaitu paramternya (ukuran) sehingga
di sebut moral. Parameter dari moral adalah lingkungannya. misalnya di
Indonesia dalam pakaian tidak menjadi masalah jika memakai rok, celana itu,
tapi di luar misalnya Romawi mereka memakai rok diatas lutut. Di sinilah letak,
jalan dengan menggunakan rok pendek
tidak akan di tilang oleh polantas tapi akan di tilang oleh posyar (polisi
syari’at). Sehingga lingkungan itulah yang menjadi parameter dikatakan moral. Jawa
dan Sulawesi pasti lingkungannya berbeda, tidak bisa ketika ada orang Sulawesi ke
Jawa mengikuti lingkungan di tempatnya. Sehingga ketika ada perbedaan di situ
akan dikatakan amoral(tidak bermoral), begitu juga dengan sebaliknya. Jadi,
semua itu tergantung kepada lingkungan dalam bersikap harus pandai
menyesuaikan.
2.
Etika. Etika juga memiliki parameter yang
berbeda. Jika moral adalah lingkungannya maka etika di ukur dengan akal pikiran.
Misalnya ketika ada anak jalan dengan
tidak memakai celana apakah pantas dikatakan tidak beretika? Jawabannya adalah
tidak. Kenapa? sebab ia belum bisa membedakan baik buruk dan salah benarnya dalam
berperilaku. Akal dan pikirannya belum di gunakan seperti layaknya orang dewasa.
Makanya manusia di tuntut untuk menempuh proses Pendidikan mulai dari TK, SD,SMP,SMA,S1,S2,S3.
Hal ini di karenkan agar dapat meningkatkan kualitas pikirannya serta dapat
terstruktur dengan menempuh Pendidikan. karena hakekat Pendidikan adalah
perubahan dengan pendidian akan medapatkan ilmu dan ilmu akan memberantas dan
menghilangkan kebodohan.
Ia
tahu bahwa sholat itu wajib tapi ia tidak laksakan, ia tau bahwa ketika tidak
sholat merupakan suatu kelalaian bahkan dosa tapi ia tidak kerjakan padahal strata
satu pun sudah ia lewati. Ia berpendidikan tapi ia tak tau hakikatnya bahwa Pendidikan
itu untuk perubahan ia hanya bisa menempuh Pendidikan di bangku perkuliahan
tapi ilmu yang di dapatkan tidak dapat menghilangkan kebodohan.
3.
Sopan santun. Sopan santun juga memiliki
parameter tersendiri yaitu berkaitan dengan adat istiadat, budaya. Misalnya orang
Sulawesi nada suara ketika berbicara tinggi padahal itu biasa saja, tapi jika
di daerah jawa ketika berbicara suaranya dengan lemah lembut. Oleh karenanya
budaya inilah yang menjadi aspek parameter dari sopan santun.
4.
Tata krama. Tata krama juga memeiliki parameter
yaitu warisan budaya nenek moyang. Tata artinya susunan atau aturan sedangkan krama/kromo
orang pendahulu. Jadi tata krama adalah aturan yang dibuat oleh orang tua zaman
dulu.
Gambar 3. Arti Pentingnya Akhlak |
Kembali
kepada adab dan akhlak tolak ukur antara adab dan akhlak itu apa. Apa perbedaannya?ukuran
pokok baik benarnya seperti apa? Jadi akhlak itu ukurannya adalah Allah SWT. Yang
dapat menilai baiknya akhlak seseorang adalah hanya sang khaliq. Allah
menurunkan petunjuk umat manusia yaitu dengan tidak ada keraguan didalamnya
yaitu al-qur’an, melalui seorang Bernama nabi Muhammad SAW. Apa yang di sampaikan,
dikerjakan oleh Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam adalah petunjuk bagi
umat manusia. Sebab akhlak nabi adalah AL-Qur’an. Sebagaimana di ceritakam
bahwa Ibnu Qatadah pernah bertanya
kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah Saw. Maka Aisyah menjawab: كَانَ خُلُقُهُ
الْقُرْآنَ Akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Yakni sebagaimana yang terdapat di
dalam Al-Quran. Jadi, dapat di simpulkan bahwa ukuran dari akhlak itu
sendiri adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Begitu
pun dengan adab. Adab itu adalah adil artinya dapat menempatkan sesuatu pada
tempatnya. Adab itu sudah tentu baik dan tidak salah, tidak ada adab terpuji
dan adab tercela, yang ada hanyalah akhlak terpuji dan akhlak tercela.
“Seperti
apa ciri-ciri dari akhlak yang baik dan buruk?”
Akhlak
itu di maknai sebagai perilaku yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
secara spontan tanpa berpikir Panjang. Misalnya ketika berjalan tiba-tiba
kesandung baju atau menginjak duri. Kata awal inilah yang akan menjadikan baik
akhlaknya, ketika ia menyebutkan kata astaghfirullah maka ini menunjukan
bahwa ia memiliki akhlak terpuji karena tanpa berpikir Panjang dan secara
spontan ia beristighfar. Dan sebaliknya jika ia berkata kotor maka ia memiliki
perilaku yang tercela atau tidak baik.
“Akhlak
Terpuji Dan Tercela”
Dalam
kehidupan sehari-hari Allah memberikan kita petunjuk melalui hadirnya Rasulullah
sebagai uswatun hasana, agar setiap langkah kita selalu menghadirkan
kebaikan melalui perilaku kita baik itu kepada ALLAH Subhanahu Wata’ala yang kemudian kita sebut
sebagai hablum minallah yang kita peroleh dengan beribadah dan kepada manusia yang kemudian kita sebut sebagai
hablum minannas.
Akhlak
kita kepada Allah terdiri dari niat, ikhlas, takut kepada Allah, tidak
menentang hukum Allah dan selalu berdoa. Orang yang melakukan sesuatu harus
memiliki niat yang jernih sebab niat itulah yang akan menjadi hasil dari
perjalanannya. Setelah niat ada ikhlas, yang mana Ikhlas sendiri
bisa didefinisikan sebagai sebuah perbuatan yang sengaja dilakukan sebagai
bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan mengharapkan hanya ridhonya semata
dan itu merupakan puncak dari cinta. Kemudian takut kepada Allah. Takutnya manusia
kepada Allah dan selainnya itu berbeda. Orang yang takut kepada selain Allah misalnya pocong akan menjauh dan
lari menghindarinya tapi orang yang takut dengan Allah ia akan selalu dekat bahkan
tidak ada cela untuk menjauh sebab ia sadar bahwa manusia hanya cipataan yang
selalu khilaf dalam berbuat salah. Setelah ada takut kepada Allah maka segala
hal yang dilarangnya akan di jauhi dan tidak akan di lakukan lagi dan tidak
lupa dengan itu semua ia selalu menengadahkan tangannya ke langit untuk selalu memanjatkan
do’a agar kehidupan yang fanna ini bisa di lalui dengan akhlak yang Allah
cintai. Sehingga cinta Allah hadir maka surga pun akan mudah untuk diraih. Semoga
Allah selalu memberikan kita dan mempertemukan orang-orang yang beraklak mulia…Allahuma
aamiin.!!
Menurut
penulis bahwa kata di atas yakni adab akhlak, etika, moral, sopan santun, tata
krama, itu semua Allah sengaja menciptakan sebagai pelengkap kosa kata yang di
gunakan manusia dalam berinteraksi kepada sesama ciptaaan serta sebagai bentuk penghayatan
untuk manusia bahwa kata itu di gunakan untuk diri sendiri bukan untuk mencela
orang, menghakimi, menyalahkan dengan kata diatas, sebab jika hal itu di
lakukan ini menunjukan anda bukan lagi menanamkan kebiasaan untuk berakhlaq baik
melainkan membiasakan untuk berperilaku buruk( tercela).
Terakahir
dari penulis “jika dalam kehidupan sehari-hari anda melihat orang berperilaku tidak
semestinya seperti yang diuraikan diatas maka jangan jadikan kata diatas untuk
memarahi, mengolok-olok tapi tegurlah ia dengan penuh hikmah tanpa memaksa, sebab
hidup hanya saling mengingatkan bukan saling menyalahka.
SEMOGA
BERMANFAAT!! Salam cahaya Akal
Comments
Post a Comment